muslim

script>

Minggu, 05 Desember 2010

analisis artikel penyakit sistem reproduksi

judul: KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM REPRODUKSI
penulis: afandi
kandungan artikel:

KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM REPRODUKSI



1. Sifilis

Sifilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri. Tanda-tanda sifilis, antara lain terjadinya luka pada alat kelamin, rektum, lidah, dan bibir; pembengkakan getah bening pada bagian paha; bercak-bercak di seluruh tubuh; tulang dan sendi terasa nyeri ruam pada tubuh, khususnya tangan dan telapak kaki.

Tanda-tanda penyakit ini dapat hilang, namun bakteri penyebab penyakit tetap masih di dalam tubuh, setelah beberapa tahun dapat menyerang otak sehingga bisa mengakibatkan kebutaan dan gila. Penyakit ini dapat disembuhkan jika dilakukan pengobatan dengan penggunaan antibiotik secara cepat.

2. Gonore (kencing nanah)

Gonore (kencing nanah) disebabkan oleh bakteri. Gejala dari gonore, antara lain keluarnya cairan seperti nanah dari saluran kelamin; rasa panas dan sering kencing. Bakteri penyebab penyakit ini dapat menyebar ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan rasa nyeri pada persendian dan dapat mengakibatkan kemandulan.

Penyakit ini dapat disembuhkan jika dilakukan pengobatan dengan penggunaan antibiotik secara cepat.

3. Herpes Genetalis

Herpes genetalis disebabkan oleh virus. Virus penyebab penyakit herpes genetalis adalah Herpes simpleks. Gejala penyakit herpes genetalis, antara lain timbulnya rasa gatal atau sakit pada daerah kelamin dan adanya luka yang terbuka atau lepuhan berair.

kesimpulan: Penyakit pada sistem reproduksi manusia dapat disebabkan oleh virus ataupun bakteri. Penyakit yang menyerang sistem reproduksi manusia dinamakan juga penyakit kelamin. Pada umumnya, penyakit kelamin ditularkan melalui hubungan seksual. Penyakit tersebut dapat menyerang pria maupun wanita.

sumber pustaka: http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6521876963043262014






analisis artikel kelainan dan penyakit sistem ekskresi

judul: Kelainan dan Penyakit Sistem Ekskresi
penulis: crayonpedia.org
kandungan artikel:


Nefrosis
Nefrosis adalah kondisi di mana membran glomerulus bocor, meyebabkan sejumlah besar protein keluar dari darah menuju urin. Air dan natrium berakumulasi dalam tubuh menyebabkan edem, khususnya di bagian pergelangan kaki, kaki, perut, dan mata. Nefrosis umumnya terjadi pada anak-anak.


Nefritis glomerulus
Nefritis glomerulus adalah radang membran filtrasi glomerulus di dalam korpuskulum renalis. Penyebab radang secara umum adalah reaksi alergi terhadap racun yang dilepaskan oleh bakteri streptococcus yang menginfeksi bagian tubuh lain, khususnya tenggorokan. Penyakit ini ditandai dengan kenaikan permeabilitas membran filtrasi dan akumulasi sel-sel darah putih di daerah membran filtrasi. Akibatnya, sejumlah besar protein plasma memasuki urin. Keberadaan protein plasma meningkatkan tekanan osmotik filtrat urin, sehingga volume urin meningkat dan menyebabkan gagal ginjal.


Pielonefritis
Pielonefritis adalah radang seluruh bagian ginjal. Kerusakan ini sering dimulai dengan infeksi bakteri pada pelvis ginjal dan kemudian melebar ke bagian utama ginjal.

Sistisis
Sistisis adalah radang kantung kemih terutama bagian mukosa dan sub mukosa. Sistisis bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, zat kimia, atau luka.

Penyakit polisistik
Penyakit ini bisa disebabkan karena kerusakan sistem saluran ginjal yang merusak nefron dan menghasilkan pembesaran seperti kiste (benjolan) sepanjang saluran ini. Kerusakan ginjal ini umumnya bersifat menurun.

sumber:
  1. http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/10/kelainan-dan-penyakit-sistem-ekskresi.html
  2. crayonpedia.org

kesimpulan: Kelainan dan penyakit yang menyerang sistem ekskresi dapat disebabkan oleh banyak hal. Misalnya virus, bakteri, jamur. Efek samping obat atau pola makan yang tidak sehat. Beberapa penyakit pada sistem ekskresi antara lain sebagai berikut.



Selasa, 02 November 2010

Sistem Koordinasi pada Manusia dan hewan

Sistem saraf

Sistem saraf punya 3 fungsi utama, yaitu menerima rangsangan , memproses informasi yg diterima dan memberi respon terhadap rangsangan.
Nah penyusun sistem saraf ini terdiri dari sel-sel saraf (neuron).

Dendrit => perpanjangan dari sitoplasma, berfungsi meneruskan rangsangan yang diterima ke badan sel.

Sitoplasma => didalamnya t'dapat nukleus dan organel yang lain seperti mitokondria, vakuola, dll.

Akson => menghantarkan rangsanagan dari satu neuron ke neuron yang lain. diujungnya bercabang menjadi akson terminal. lalu diujungnya ada sinapsis (bentuknya gelembung) berisi cairan nerotransmitter (asetilkolin/kolinesterase)

Sel schwann => Memberi nutrisi dan membantu regenerasi akson.

Selubung Mielin => melindungi akson, tersusun dari sel schwann. lapisan terluarnya disebut neurilema.

Nodus Ranvier => mempercepat jalannya impuls, tempat akson mendapat oxigen.

Nukleus => Yang mengatur kerja seluruh bagian neuron.

Secara Gampang, proses penghantaran rangsang pada neuron begini :
Dendrit - badan sel - Akson - akson terminal - sinapsis - dendrit - badan sel

Jenis neuron ada 3, yaitu : Saraf Sensorik, Saraf Motorik, Saraf Asosiasi.
Kalo senseroik menerima rangsang dari indra ke saraf pusat, kalo motorik menghantarkan impuls dari saraf pusat ke efektor (yang diperintah, otot). Kalo asosiasi dibagi 2 yaitu adjustor dan konektor, fungsinya menhubungkan saraf sensorik dengan motorik dan sebaliknya. Kalo Asosiasi menhibungkan antara saraf motorik dgn sensorik, jenisnya ada 2 yaitu adjustor di otak dan konektor di sumsum tulang belakang

Sistem Saraf Manusia





1 . Sistem Saraf Pusat

a. OTAK

Otak merupakan pusat koordinasi dalam tubuh. otak berada di dalam tengkorak kepala. Otak dilindungi lapisan meninges yang terdiri dar beberapa lapis :

durameter => melekat dengan tengkorak.

arachnoid => berbentuk sperti jaring laba-laba. dibawah durameter.

piameter => lapisan terdalam, melekat dengan korteks otak

cairan cerebrospinal => cairan yang berad diantara piameter dan archnoid, bagian pelindung guncangan. meregenerasi lapisan meninges yang rusak.

Bagian Otak terdiri dari Otak Besar (Cerebrum), Otak kecil (Cerebellum), Otak tengah(Mesencepahalon) dan sumsum lanjutan(Medulla Oblongata).

Fungsi-fungsinya bisa dilihat dibawah ini :

OTAK Kecil => Pusat kordinasi Otot dan keseimbangan tubuh, Terdapat Jembatan Varol penghubung impuls antara tubuh bagian kanan dan kiri tubuh.

Talamus => Stasiun Pemancar Impuls bagi rangsangan sensoris yang mencapai korteks.

Hipotalamus => pusat pengaturan suhu tubuh, keseimbangan cairan tubuh, selera makan, tidur, proses kimiawi lemak dan karbohidrat.

Sumsum lanjutan => Pusat gerakan tak disadari(pencernaan, pernafasan, eksresi, peredaran darah), batuk, bersin. menghantarkan impuls ke otak dari sumsum tulang belakang.


Nah ada lagi pembagiannya . . .

Otak Depan (Prosencephalon)
Otak Tengah (Mesencephalon)
Otak Belakang (Rombenncephalon)

Otak Depan :
Telencephalon -> Lobus Olfaktorius = pusat penciuman
Dincephalon -> m'bentuk retina mata, menyatu dengan otak tengah
-> bagian atas m'bentuk kelenjar pineal
-> m'bentuk talamus dan hipotalamus
-> m'bentuk kelenjar hipofisis
-> Lobus Prontalis = dahi, pusat emosi dan kepribadian
-> Lobus Temporalis = Ubun-ubun, pusat suhu sentuhan dan tekanan (kulit)
-> Diantara ubun-ubun dan otak tengah ada pusat perkembangan, ingatan, kemauan dan sikap.

Otak Tengah :
Lobus Oksipitalis, bagian belakang = Pusat Bahasa, membaca, pemahaman apa yang dibaca

Otak Belakang :
-> Otak Kecil
-> Sumsum Lanjutan

b. Sumsum tulang Belakang

Sumsum tulang belakang ini pusat gerak refleks. juga menghantarkan rangsangan ke otak.
Terdapat sayap ventral berisi saraf motorik sedangkan sayap dorsal berisi saraf sensorik. keduanya dihubungkan oleh konektor.










II . Sistem Saraf Hewan

a. Avertebrata

Iritabilita = Protozoa, Porifera : Spons


Sistem Difus (Jala) = Hydra












Sistem Saraf Tangga Tali =

->Vermes :






->Planaria :









->Insekta :







Sistem Saraf Cincin = Coloentreata

b. Vertebrata
Pisces : Cerebellum bagus, indra pembau bagus (Gurat sisi).







Mamalia : semua bagian cukup bagus











Aves : Cerebellum dan lobus olfaktori bagus










Amphibi : Lobus Olfaktori bagus










Reptile : Pembau bagus
















sumber: http://catatan-smp.blogspot.com

Selasa, 26 Oktober 2010

sistem syaraf

Sistem saraf pusat

Sistem saraf pusat (SSP) meliputi otak (Latin: 'ensephalon') dan sumsum tulang belakang (Latin: 'medulla spinalis'). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak juga dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Bila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi radang yang disebut meningitis.

Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:

  1. Durameter; terdiri dari dua lapisan, yang terluar bersatu dengan tengkorak sebagai endostium, dan lapisan lain sebagai duramater yang mudah dilepaskan dari tulang kepala. Diantara tulang kepala dengan duramater terdapat rongga epidural.
  2. Arachnoidea mater; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di dalamnya terdapat cairan yang disebut liquor cerebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi selaput arachnoidea adalah sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.
  3. Piameter. Lapisan terdalam yang mempunyai bentuk disesuaikan dengan lipatan-lipatan permukaan otak.

Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:

  1. badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea)
  2. serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba)
  3. sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam sistem saraf pusat

Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.

[sunting] Otak

Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum), otak tengah (mesensefalon), otak kecil (serebelum), sumsum sambung (medulla oblongata), dan jembatan varol.

  • Otak besar (serebrum)
    Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.
    Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks otak besar yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang.
  • Otak tengah (mesensefalon)
    Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.
  • Otak kecil (serebelum)
    Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.
  • Sumsum sambung (medulla oblongata)
    Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan.
    Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.
  • Jembatan varol (pons varoli)
    Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.

DAFTAR SEMUA PENYAKIT

DAFTAR SEMUA PENYAKIT
No Nama Penyakit Definisi Pilih
1 Alzheimer Dementia prasenil karena atrofia difus kulit otak besar yang sering kali terjadi pada seluruh lobus frontal dan lobus temporal, disertai dengan degenerasi serabut-serabut syaraf; kelainan-kelainan juga terdapat pada ganglion-ganglion basal Lihat
2 Nerve Bell Palsy Paralisis/paresis perifer syaraf otak ke-7 (nervus fasialis) tanpa sebab yang jelas, seringkali berkaitan dengan pajanan terhadap dingin, karena infeksi virus, kerusakan syaraf otak ke-7 atau pusatnya. Lihat
3 Kanker Otak Pembengkakan sel neoplasma ganas yang terjadi di otak. Lihat
4 Tumor Otak Pembengkakan sel neoplasma yang terjadi di otak yang bersifat jinak atau tidak ganas Lihat
5 Epilepsi Gangguan pada sistem syaraf pusat yang terjadi karena letusan pelepasan muatan listrik sel syaraf secara berulang. Lihat
6 Meningitis Radang pada selaput otak atau pada selaput sumsum tulang belakang Lihat
7 Encephalitis Radang yang terjadi di otak Lihat
8 sdasda dasdasda

Selasa, 05 Oktober 2010

tugas analisis artikel

judul: penyebab penyakit impotensi
penulis: Majid
kesesuaian isi:
bahwasanya penyebab impotensi itu ada 8:
  1. Diabetes Mellitus (Kencing Manis)
  2. Kolesterol Tinggi
  3. Merokok
  4. Alkoho
  5. ims/std
  6. Narkoba
  7. Stress, Kecemasan, Frustasi
  8. Kelelahan
komentar:artikel-nya mudah dimengerti
kesimpulan: impotensi merupakan ketidakmampuan mempertahankan ereksi dalam waktu relatif lama untuk mencapai kenikmatan seksual
saran: akan lebih baik jika ditambah lagi pengetahuan yang ditulis di dalam artikel
daftar pustaka:http://www.impotensi.org/2009/12/penyebab-penyakit-impotensi-impoten.html